Efek Makan Tapai Saat Hamil, Bagi Perkembangan Janin
Banyak dari ibu hamil yang ngidam ingin makan tapai ketika hamil. Tapi ada juga yang ragu untuk mengonsumsinya karena khawatir tapai akan berpengaruh pada perkembangan janin.
Saat seorang ibu sedang mengandung si buah hati, sudah tentu setiap makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuhnya harus diperhatikan dengan baik. Agar kesehatan ibu dan janinnya tetap terjaga.
Salah satu makanan yang dilarang bagi ibu hamil adalah tapai atau masyarakat sering menyebutnya dengan tape, entah itu tapai ketan maupun tapai singkong. Nah jika Anda adalah penggemar tapai, sepertinya Anda harus menahan keinginan mengonsumsi tapai untuk sementara waktu. Kenapa ibu hamil dilarang makan tapai?
Bahaya makan tapai bagi ibu hamil |
Tapai merupakan makanan yang diperoleh dari hasil fermentasi bahan-bahan berkarbohidrat menggunakan mikroorganisme berupa ragi. Terdapat 2 jenis tapai yang sudah terkenal di masyarakat adalah tapai ketan dan tapai singkong.
Jika dilihat dari proses pembuatannya yang melalui fermentasi karbohidrat, tapai tentu mengandung alkohol. Kandungan alkohol dalam tapai, salah satunya ditentukan oleh berapa lama fermentasi bahan berkarbohidrat tersebut. Semakin lama proses fermentasi berlangsung, maka kandungan alkoholnya juga semakin tinggi.
Tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena kandungan alkohol dalam tapai biasanya sangat minim dan jika dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit tidak akan membahayakan Anda dan janin. Akan tetap, tidak sedikit juga risiko atau efek negatif yang dapat ditimbulkan, seperti:
1. Meningkatkan risiko penyakit kuning
Saat ibu hamil hamil mengonsumsi alkohol, janin di dalam kandungan bisa berisiko penyakit kuning. Ketika ibu hamil memakan tapai, maka zat nutrisi yang ada di dalam tape juga akan masuk ke tubuh janin lewat plasenta.
Organ tubuh janin masih dalam perkembangan dan belum mampu menjalankan fungsinya. Sehingga berapapun jumlah kadar alkohol dalam tapai yang dikonsumsi, akan berpengaruh terhadap tubuh bayi. Hal ini akan mendatangkan bakteri toksoplasma yang menyebabkan bayi terkena penyakit kuning.
2. Kegagalan fungsi hati
Hati adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menetralkan racun dan membantu mengeluarkannya lewat urin. Sayangnya mengonsumsi tapai saat hamil dapat meningkatkan risiko gagalnya fungsi hati pada janin.
3. Menyebabkan Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD)
Beberapa pakar kesehatan berpendapat jika tapai dikonsumsi ibu hamil akan menyebabkan Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD). ADHD adalah suatu kondisi kelainan pada janin yang menyebabkan nantinya dalam tumbuh kembang, anak akan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi. Hal ini menjadikan anak hiperaktif dan cendrung tidak bisa fokus.
4. Kecacatan fisik
Saat dikonsumsi oleh ibu hamil tapai bisa menyebabkan Foetal Alcohol Spectrum Disorder (sering disingkat FAS) pada bayi. Ibu yang suka mengonsumsi tapai dengan kandungan kadar alkohol yang tinggi terutama pada usia kehamilan trimester akhir akan berpotensi melahirkan anak yang cacat.
Kecacatan pada bayi disebabkan oleh sindrom yang membuat pertumbuhan selnya menjadi terhambat saat di dalam rahim. Sindrom FAS sendiri sering menyebabkan anak mengalami pertumbuahan organ kepala yang lebih kecil disbanding anak normal, kelainan pada wajah, lambat berbicara, serta gangguan-gangguan lain dalam belajar dan berperilaku.
5. Mual dan muntah
Makanan yang dibuat melalui proses fermentasi akan menimbulkan gas pada makanan tersebut. Salah satu efek yang timbul seusai Anda memakan tapai adalah perasaan tidak enak di ulu hati. Gas ini akan membuat Anda untuk muntah secara berlebihan atau di kenal sebagai hiperemesis gravidarum.
Meski belum ada penelitian lebih lanjut mengenai dampak tapai pada janin, langkah terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menghindari konsumsi tapai untuk mencegah timbulnya permasalahan pada kehamilan Anda, mengingat tapai memiliki efek samping yang lebih besar ketimbang manfaatnya.
Comments
Post a Comment